13 ORANG WARGA BINAAN LAPAS TANJUNG KEMBALI MENGHIRUP UDARA BEBAS

Tanjung, INFO_PAS – Sebanyak 13 orang warga binaan Lapas Kelas IIB Tanjung pada hari ini bisa kembali menghirup udara bebas, (15/11). Pasalnya dari 13 orang warga binaan ini, 10 orang menjalani bebas bersyarat dan 3 orang bebas murni. Pembebasan bersyarat merupakan program integrasi bebas bagi narapidana setelah menjalani sekurang-kurangnya dua pertiga masa pidananya dengan ketentuan dua pertiga tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan yang diatur dalam peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2018 tentang syarat dan tata cara pemberian remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluarga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat.

 

Kepala Lapas Kelas IIB Tanjung, Heru Yuswanto mengungkapkan WBP yang mendapatkan integrasi Pembebasan Bersyarat (PB) meskipun telah kembali ke masyarakat masih memiliki kewajiban untuk tetap melaksanakan wajib lapor dan masih menjadi klien dari Balai Pemasyarakatan (Bapas). “WBP yang mendapatkan integrasi Pembebasan Bersyarat (PB) tetap wajib lapor secara daring maupun secara langsung dan masih menjadi klien dari Bapas sesuai dengan syarat ketentuan yang berlaku”, ungkapnya.

 

Kepala Lapas Tanjung juga menegaskan dalam proses pengurusan Pembebasan Bersyarat maupun layanan lainnya tidak dipungut biaya dan dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku. “Dalam pengurusan program remisi, asimilasi, PB, CB, CMB, CMK maupun layanan lainnya tidak dipungut biaya, semuanya berjalan sebagaimana mestinya sesuai aturan yang berlaku”, tegasnya.

 

10 orang warga binaan yang menjalani program Pembebasan Bersyarat dan 3 orang bebas murni menyampaikan kesannya selama menjalani masa hukuman di Lapas Tanjung, mereka mengucapkan rasa terimakasihnya kepada petugas Lapas Tanjung atas pembinaan yang mereka dapatkan selama ini. “kami sangat berterimakasih kepada seluruh pegawai Lapas Tanjung karena sudah dengan sabar membimbing dan memberikan berbagai pembinaan kepada kami untuk menjadi bekal bagi kami ketika kembali di lingkungan masyarakat".