Tanjung, INFO_PAS – Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan melalui Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Tanjung pada hari ini mendapat kunjungan dari SKK
Migas Regional Kalimantan Sulawesi, Jum’at(23/09). Dengan didampingi dari PT.
Pertamina Tanjung Field, kunjungan ini merupakan apresiasi atas berhasilnya
pengelolaan bantuan dari CSR PT. Pertamina Tanjung Field kepada Lapas Kelas IIB
Tanjung. Kedatangan ini disambut langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tanjung
beserta jajaran struktural dan staf.
Program yang diberikan PT.
Pertamina Tanjung Field kepada Lapas Kelas IIB Tanjung yaitu Program Hidroponik
dan Bioflok. Masing-masing program dikelola oleh 20 orang warga binaan secara
kelompok dengan pembagian satu program diberikan 3 media hidroponik dan 3 media
bioflok. Untuk hidroponik tanaman sayur yang di kelola yaitu sayur pakcoy dan
untuk program bioflok ikan yang dikelola adalah ikan patin.
Adapun program yang sudah
berhasil yaitu tanaman hidroponik pakcoy yang selama 3 bulan terakhir sudah 3
kali panen dalam 3 media. Total hasil yang dipanen selama 2 bulan terakhir
yaitu sebanyak 900 batang. Kunci sukses dalam perkebunan hidroponik sayur
pakcoy di Lapas Kelas IIB Tanjung yaitu perawatan, ketelitian serta pengawasan
yang secara berkala dilakukan.
Fauzi, salah satu warga
binaan Lapas Tanjung yang mengelola hidroponik menjelaskan, proses berkebun
sayur hidroponik yaitu sayur pakcoy memerlukan proses yang lumayan singkat
yaitu dengan jangka waktu satu bulan sayur pakcoy sudah bisa dipanen. Selain
sayur pakcoy, juga dilakukan pembibitan sayur selada yang baru saja dilakukan.
“Ada beberapa tahapan
dalam proses perkebunan hidroponik sayur pakcoy yang harus dilakukan yaitu,
pertama proses penyemaian dari pembibitan sampai menjadi tunas yang memerlukan
waktu selama tiga hari di dalam ruangan. Proses yang kedua yaitu bibit yang sudah
menjadi tunas di pindahkan keluar agar terkena sinar matahari selama lima hari
sampai muncul daun-daun. Setelah itu, bibit sayur pakcoy dipindahkan ke media
hidroponik namun belum diberikan nutrisi selama dua hari. Dua hari kemudian,
bibit sayur pakcoy diberikan air nutrisi dengan kadar 150 ppm dan diukur dengan
alat ukur khusus nutrisi. Dengan selalu diawasi dan dirawat setiap hari,
nutrisi untuk sayur pakcoy ditambah secara berkala sampai mencapai 770ppm atau
sampai siap di panen. Semua proses ini dilakukan dengan total waktu 30 hari.
Selain sayur pakcoy, kami juga mencoba melakukan pembibitan sayur selada dan
Allhamdulillah untuk proses penyemaian sampai pemindahan ke media hidroponik
sudah berhasil tinggal menunggu proses selanjutnya sembari mengawasi.” Jelas
Fauzi.
Hasil panen sayur pakcoy dari
Lapas Tanjung selama ini didistribusikan ke pasar tradisional dan ke toko
sayur. Selain itu sayur pakcoy dari Lapas Tanjung juga menerima pesananan dari
instansi daerah Kabupaten Tabalong salah satunya dari puskesmas Hikun dan SMKN
1 Tabalong. Mengingat sayur pakcoy dari Lapas Tanjung memiliki kualitas yang
bagus dan mampu bersaing dengan pasar-pasar lain. Keberhasilan tanaman
hidroponik sayur pakcoy tidak luput juga dari peran petugas yang selalu memberikan
motivasi, pengawasan dan pembimbingan kepada warga binaan yang memgelola.
Kasubsi Kegiatan Kerja,
Yogiyan Noor mengatakan, “Dari bulan juni sampai dengan bulan september sudah
dilaksanan 3 kali panen sayur pakcoy dari 3 media hidroponik yang tersedia.
Lapas Tanjung sekarang sudah memiliki pasar tetap pada agen sayur yaitu toko
sayur di Mabuun, toko sayur di Tanjung Selatan, toko sayur di Pandan Arum dan
toko sayur Kapar Murung Pudak. Selain itu kami juga menerima pesanan dari Puskesmas
Hikun dan SMKN 1 Tabalong. Keberhasilan kami tidak lepas dari para petugas yang
selalu memberikan motivasi, pengawasan dan pembimbingan kepada warga binaan
yang mengelola perkebunan hidroponik ini,”Ungkap Yogi.
Di Lapas Tanjung setiap
hasil penjualan ada pembagian persenan yang harus disetujui dan disepakati. Dari
100% hasil penjualan, warga binaan yang mengelola mendapatkan 30% hak hasil panen,
15% hasil panen untuk PNBP, dan sisanya 55% dimasukkan kedalam kas untuk
dijadikan pembelian barang modal biaya perawatan peralatan yang digunakan serta
untuk penambahan barang modal agar pembinaan berjalan secara terus menerus dan
bertambah. Harapan Kalapas kepada pihak PT. Pertamina Tanjung field untuk
kedepannya apabila pihak Pertamina membutuhkan bantuan terkait tenaga, Lapas
Tanjung siap membantu dan memberdayakan warga binaan untuk membantu mengolah
dan mengelola program pembinaan dari PT. Pertamina Tanjung Field.
Kepala Lapas Tanjung,
Heru Yuswanto menjelaskan, “Program pembinaan yang kami lakukan memiliki
kesepakatan dan persetujuan dalam pembagian hasil penjualan. Dari 100% hasil
penjualan, 30% hasil penjualan untuk warga binaan yang mengelola yang mana uang
hasil dari penjualan disimpan kedalam tabungan mereka sampai mereka bebas baru
diserahkan sebagai modal apabila bebas nanti mereka bisa membuka usaha sendiri
dan bisa membuka lapangan pekerjaan kepada meraka. Jadi ketika bebas mereka
memiliki modal ilmu dan modal materi untuk membuka lapangan pekerjaan. Kemudian
15% hasil penjualan disetorkan kepada PNBP dan 55% sisanya masuk kas untuk
dijadikan modal kembali dan biaya perawatan peralatan yang digunakan. Jelas
Kalapas.
“Harapan saya kepada
pihak pertamina apabila ada program pembinaan terkait mengeolah dan mengelola
kami siap membantu dan siap memberdayakan warga binaan kami dengan tujuan
bahwasanya warga binaan juga mampu bersaing dengan masyarakat-masyarakat lain
agar tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat mengingat status mereka,”Ungkap
Kalapas.
Terpisah, Kepala Kantor
Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan, Lilik Sujandi mengatakan selalu
mensupport kepada Lapas/Rutan yang telah mampu meningkatkan program pembinaan
kemandirian kepada warga binaan dengan memberikan modal ilmu dan modal tempat,
lahan atau media untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat
kepada warga binaan sehingga ketika bebas warga binaan akan mampu
mengembangkannya sebagai modal membuka lapangan pekerjaan ketika nanti kembali
kemasyarakat.
“Saya apresiasi sekali
dan saya support penuh kepada Lapas/Rutan yang telah mampu meningkatkan
program-program pembinaan kemandirian kepada warga binaan dengan membekali
modal ilmu dan tempat, lahan atau media untuk memberikan pelatihan-pelatihan
yang sangat bermanfaat. Dengan harapan apabila mereka bebas mereka mampu
mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka selama di bina di Lapas/Rutan dan juga
mampu membuka lapangan pekerjaan untuk mereka sendiri ketika nanti sudah
kembali ke masyarakat,”Terang Lilik.
Di akhir, Kalapas
mengucapkan terima kasih atas apresiasi
dan dukungan dari pihak SKK Migas Kalsul dan PT. Pertamina Tanjung Field yang
sudah datang untuk memantau hasil program yang sudah di berikan oleh CSR
Pertamina.
“Saya ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak SKK Migas Kalsul dan PT. Pertamina
Tanjung Field atas apresiasi dan dukungannya terkait pemberian program
pembinaan kepada warga binaan kami, dan saya ucapkan terima kasih sudah
berkenan mengunjungi Lapas Tanjung untuk melihat dan memantau perkembangan
program pembinaan hidroponik dan bioflok yang diberikan oleh CSR Pertamina,”Ungkap
Kalapas.